The KanoFresh : Freedom of Speech

Eky Pradhana
3 min readMar 26, 2022

--

Sejak beberapa pekan yang lalu di perusahaan tempat saya bekerja (Kano Solution), ada inisiatif dari teman-teman untuk mengadakan satu sesi khusus dimana kami berkumpul secara online dan berbicara apapun, literally apapun, dengan tujuan sebagai waktu jeda setelah 1 pekan bekerja (refresh), mengenal sisi lain dari rekan kerja kita, bonus mengasah skill berbicara di depan umum dengan terstruktur dan efektif, serta menambah sesuatu yang baru untuk pribadi masing-masing. Tentunya dengan beberapa value yang tetap kami jaga, tidak terkesan menggurui, bukan ajang untuk show-off, no place for judgement, serta growth mindset : belajar untuk berbagi, berbagi untuk belajar.

Kesadaran akan adanya ‘sesuatu’ yang hilang sejak full WFH diberlakukan mungkin juga berperan terbentuknya sesi ini. Kami mulai dari kelompok kecil dulu pada awalnya. Bersyukur antusias dari teman-teman di kantor ternyata diatas ekspektasi, terukur dari jumlah peserta dari pekan ke pekan yang stabil dan cenderung meningkat, serta pertanyaan dan response dari peserta yang kadang lucu-lucu, membuat suasana jadi lebih bermakna. Bahkan ada yang secara blak-blakan juga menceritakan sisi lain kehidupannya yang membuat saya pribadi merasa wow, this man is in different level! Kesadaran untuk menganggap bahwa rekan kerja itu bukan hanya orang-orang yang membantu kita menyelesaikan pekerjaan di kantor, tapi mereka pun juga seutuhnya manusia sama seperti kita yang memiliki hidup, tantangan, dan perjuangan masing-masing, adalah salah satu hal positif yang saya dapatkan dari sesi-sesi ini.

Dalam satu renungan pribadi, saya semakin tersadar bahwa sebenarnya masing-masing dari kita ini adalah pahlawan, setidaknya untuk keluarga kita masing-masing. Hal itu membuat segala judgement yang terkadang muncul terhadap hasil pekerjaan pun perlahan terkikis, menjadi sebuah pemahaman akan kondisi dan usaha untuk menemukan solusi. Jika kita merasa bahwa kita terlalu berat dalam berlari, orang-orang di sekitar kita pun sebenarnya juga sedang berlari, lalu mengapa kita tidak coba saja berlari bersama?

run baby ruuunnn!

Ada yang bilang ‘collaboration is the new competition’. Susah memang pada awalnya saya memahami quote ini. Memaknai bahwa ‘kompetisi terbesar dalam hidup sebenarnya adalah mengalahkan diri sendiri’ pun juga menjadi sesuatu yang absurd dan non-sense bagi saya pada awalnya. Bersyukur dari sesi-sesi ini, celah antara ‘hah?’ dan ‘ooh’ dalam memaknai dua kalimat di atas perlahan mendekat. Terlalu sempit jika kita memaknai berlari untuk berkompetisi dengan orang lain, toh goals besar kita pun pada akhirnya masing-masing, hanya saja kebetulan (atau tidak?) jalan yang kita lalui sekarang ini adalah jalan yang sama. Kita berlari untuk saling menguatkan, mengingatkan, menyemangati. Terkadang mungkin kita juga perlu beristirahat bersama di bawah pohon menikmati awan atau hujan. Pun juga kadang kita perlu menggendong (bahkan menyeret paksa) teman berlari kita sebagai bentuk support kepada mereka agar tetap ‘menggigit’ kuat impian-impiannya.

Tidak perlu malu juga untuk meminta gendong kepada mereka saat kaki kita terkilir. Ngga usah sok kuat bestieeee, dalam berbagai hal banyak kelemahan yang harus kita akui :D

— — —

“Lewat endi iki bosku?”

“Koyok’e lurus luwih enak, soale aku pernah lewat dan dalanne luwih penak, akeh wit2an pisan dadi luwih sejuk, sak wayah2 kesel iso leren diluk”

“ooow siyaapp.. es teh sek a bos?”

“koen onok duit a?”

“yo iki onok tapi mung cukup gawe sakgelas, paroan ae yo”

“iyowes, ngelingi dusomu akeh koen butuh akeh sodakoh ancene”

“lambemu.. ngomong ae lek ancene ngelak”

— — —

Semoga dan semoga kolaborasi semacam ini akan semakin kuat terbentuk, tidak ada lagi keinginan untuk menjatuhkan, terganti dengan sebuah pencapaian mengalahkan diri yang kemarin bahkan mungkin hanya untuk sekedar memakai dan mengikat tali sepatu lari pun selalu kalah dengan penundaan.

Credit image : istockphoto.com

--

--

Eky Pradhana
Eky Pradhana

Written by Eky Pradhana

Writing as an act of giving back and paying it forward. Let's sparking change, and fostering a culture of compassion!

No responses yet